Perbedaan Kepiting dan Rajungan: Mirip Tapi Tidak Sama

Perbedaan Kepiting dan Rajungan Mirip Tapi Tidak Sama
Perbedaan Kepiting dan Rajungan Mirip Tapi Tidak Sama

Kepiting dan rajungan adalah dua hidangan laut populer yang sering kali keliru satu sama lain karena penampilan mereka yang mirip. Meskipun keduanya adalah krustasea, mereka memiliki perbedaan yang jelas yang membedakan keduanya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara kepiting dan rajungan, mulai dari karakteristik fisik mereka hingga rasa dan tekstur.

Salah satu perbedaan paling mencolok antara kepiting dan rajungan adalah bentuk cangkang mereka. Kepiting memiliki cangkang yang lebih bulat, sedangkan rajungan memiliki cangkang yang lebih datar dan lebih lebar. Selain itu, kepiting memiliki capit yang lebih pendek, sedangkan rajungan memiliki capit yang lebih panjang. Perbedaan fisik ini memudahkan untuk membedakan keduanya saat membeli atau mempersiapkannya untuk hidangan.

Perbedaan lain antara kepiting dan rajungan adalah rasa dan tekstur mereka. Daging kepiting dikenal dengan cita rasa manis dan lezat, sedangkan daging rajungan memiliki rasa yang lebih lembut. Daging kepiting juga lebih kenyal dan padat, sedangkan daging rajungan lebih lembut dan lebih rapuh. Perbedaan ini dalam rasa dan tekstur membuat setiap krustasea memiliki keunikan tersendiri dan menarik bagi lidah yang berbeda.

Perbedaan Kepiting dan Rajungan

Kepiting dan rajungan adalah dua jenis hewan laut yang sering dijumpai di pasar makanan laut. Meskipun terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kepiting dan rajungan.

Ciri-ciri Kepiting

Kepiting adalah hewan yang termasuk dalam kelompok krustasea. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kepiting yang dapat membedakannya dari hewan laut lainnya:

  • Cangkang yang keras: Kepiting memiliki cangkang yang sangat keras dan tahan lama. Cangkang ini terbuat dari kitin dan membentuk pelindung bagi tubuh kepiting.
  • Capit yang kuat: Kepiting memiliki dua pasang capit yang sangat kuat dan berfungsi sebagai alat pertahanan dan penangkapan makanan. Capit pada kepiting jantan lebih besar daripada capit pada kepiting betina.
  • Kaki yang berjumlah sepuluh: Kepiting memiliki kaki yang berjumlah sepuluh, yang terbagi menjadi dua kelompok. Kaki depan digunakan untuk menangkap makanan, sementara kaki belakang digunakan untuk berenang dan berjalan di dasar laut.
  • Mata majemuk: Kepiting memiliki mata majemuk yang terdiri dari banyak lensa kecil. Mata ini memungkinkan kepiting untuk melihat dengan sudut pandang yang luas dan memperhatikan lingkungan sekitarnya.
  • Abdomen yang tersembunyi: Abdomen atau bagian perut pada kepiting tersembunyi di bawah cangkang dada. Bagian ini tidak dapat dilihat dari luar dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan organ dalam kepiting.
  • Bersifat omnivora: Kepiting adalah hewan omnivora yang dapat memakan berbagai jenis makanan, termasuk plankton, ikan, dan tumbuhan laut.
  • Hidup di lingkungan laut: Kepiting hidup di lingkungan laut, baik di dekat pantai maupun di laut dalam. Beberapa jenis kepiting juga dapat ditemukan di muara sungai atau di perairan yang sedikit asin.

Ciri-ciri Rajungan

Rajungan, atau yang juga dikenal sebagai swimmer crab, adalah salah satu jenis kepiting yang hidup di perairan laut. Berikut adalah beberapa ciri-ciri rajungan yang membedakannya dari jenis kepiting lainnya:

  • Bentuk tubuh ramping: Rajungan memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dan lebih kecil dibandingkan dengan jenis kepiting lainnya. Cangkangnya juga lebih tipis dibandingkan dengan kepiting. Tubuh rajungan terdiri dari cephalothorax yang menyatu dengan dada dan abdomen yang lebih kecil. Bentuk tubuhnya yang ramping membuat rajungan lebih lincah dan mudah bergerak di dalam air.
  • Capit yang panjang: Salah satu ciri khas rajungan adalah capitnya yang panjang. Capit ini berfungsi untuk membantu rajungan berenang dan juga sebagai alat pertahanan dari predator.
  • Warna karapas yang menarik: Karapas rajungan memiliki warna yang menarik, seperti coklat kehijauan atau biru keunguan. Warna ini dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi lingkungan dan fase hidup rajungan.
  • Kaki-kaki yang lebih panjang: Kaki-kaki rajungan lebih panjang dan berbentuk pipih dibandingkan dengan jenis kepiting lainnya. Kaki-kaki ini juga membantu rajungan dalam berenang dan mencari makanan.
  • Makanan yang berbeda: Rajungan cenderung lebih memilih makanan yang berbeda dengan jenis kepiting lainnya. Rajungan lebih suka memakan plankton, krustasea kecil, dan ikan kecil.

Perbedaan Habitat Kepiting dan Rajungan

Kepiting dan rajungan memiliki perbedaan dalam preferensi habitat dan lingkungan tempat mereka tinggal. Berikut adalah beberapa perbedaan utama dalam habitat kepiting dan rajungan:

Perairan Payau vs. Laut

Kepiting cenderung menghuni perairan payau, seperti muara sungai, tambak, dan hutan mangrove. Mereka memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan ini yang memadukan air tawar dan air asin. Kepiting dapat beradaptasi dengan fluktuasi salinitas dan tingkat keasaman yang berbeda dalam perairan payau.

Di sisi lain, rajungan lebih sering ditemukan di perairan laut yang lebih dalam dan terbuka. Mereka biasanya hidup di dasar laut atau di sekitar terumbu karang. Rajungan memiliki adaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan dengan salinitas yang lebih konsisten dan tidak terpengaruh oleh perubahan air tawar.

Bentuk Perairan:

Kepiting dapat ditemui di perairan yang memiliki sedimentasi lumpur dan pasir di dasarnya, seperti muara sungai atau tambak yang cenderung lebih berlumpur. Mereka memiliki kemampuan untuk berenang atau berjalan di dalam lumpur atau pasir dengan menggunakan kaki-kaki mereka yang kuat.

Rajungan cenderung menghuni perairan yang memiliki substrat yang lebih keras dan terumbu karang. Mereka biasanya berada di sekitar batu karang atau area yang memiliki struktur kompleks, yang memberikan tempat perlindungan dan makanan bagi rajungan.

Kedalaman:

Kepiting umumnya dapat ditemukan di perairan yang lebih dangkal, seperti di sekitar pantai, muara sungai, atau tambak. Mereka biasanya berada di perairan dengan kedalaman yang tidak terlalu dalam, di mana makanan yang cukup tersedia dan kondisi lingkungan masih cocok bagi mereka.

Rajungan cenderung hidup di perairan yang lebih dalam, seperti di sekitar dasar laut yang memiliki kedalaman yang signifikan. Mereka dapat ditemui hingga kedalaman sekitar 100 meter atau lebih. Rajungan memiliki adaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan yang lebih dalam dan memiliki akses ke sumber makanan yang sesuai dengan habitat mereka.

Perbedaan habitat kepiting dan rajungan mencerminkan preferensi mereka terhadap kondisi lingkungan tertentu. Kepiting lebih cocok dengan perairan payau yang lumpur atau berpasir, sementara rajungan lebih sering ditemukan di perairan laut yang lebih dalam dan terbuka. Pemahaman mengenai perbedaan ini penting dalam menjaga dan melestarikan populasi kepiting dan rajungan di habitat asli mereka.

Memilih Kepiting dan Rajungan Segar.

Ketika memilih kepiting dan rajungan segar, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih kepiting dan rajungan yang segar:

  1. Aktivitas dan Gerakan: Ketika memilih kepiting, perhatikan tingkat aktivitas dan gerakan kepiting tersebut. Kepiting yang segar dan sehat cenderung aktif dan bergerak dengan lincah. Pilih kepiting yang memiliki cakar yang kuat dan reaktif saat disentuh atau dipegang. Kepiting yang lemah atau tidak aktif mungkin tidak segar atau mengalami masalah kesehatan.

    Untuk rajungan, perhatikan juga gerakan dan aktivitasnya di dalam tangkapan atau tempat penjualan. Rajungan segar akan terlihat lincah dan aktif, dengan gerakan yang cepat dan responsif.
  1. Keadaan Cangkang: Periksa keadaan cangkang kepiting dan rajungan. Pilih yang memiliki cangkang yang kuat, utuh, dan bebas dari keretakan atau kerusakan. Cangkang yang rapuh atau rusak dapat mengindikasikan kepiting atau rajungan yang tidak segar atau mengalami masalah kesehatan.
  2. Warna dan Kejernihan Tubuh: Perhatikan warna dan kejernihan tubuh kepiting dan rajungan. Kepiting yang segar memiliki warna yang cerah dan konsisten, sedangkan rajungan biasanya memiliki warna yang lebih transparan atau kecoklatan. Hindari kepiting atau rajungan yang memiliki warna tubuh yang kusam, pucat, atau terlihat tidak normal.
  3. Bau: Ciumlah kepiting dan rajungan untuk memeriksa adanya bau yang tidak sedap. Kepiting atau rajungan yang segar seharusnya tidak memiliki bau yang kuat atau amis. Bau yang tidak sedap atau menyengat dapat menjadi indikasi kepiting atau rajungan yang tidak segar atau sudah membusuk.
  4. Mata: Perhatikan mata kepiting dan rajungan. Mata yang segar harus cerah, jernih, dan tidak keruh. Hindari kepiting atau rajungan yang memiliki mata yang kusam atau terlihat tidak sehat.
  5. Ukuran dan Berat: Pilih kepiting dan rajungan dengan ukuran yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Anda. Ukuran dan berat kepiting atau rajungan juga dapat memengaruhi kualitas dan kandungan dagingnya. Pastikan untuk memilih kepiting atau rajungan yang memiliki berat yang memadai dan proporsional.

Selalu penting untuk membeli kepiting dan rajungan segar dari penjual terpercaya atau pasar ikan yang terkenal. Jika memungkinkan, mintalah saran atau rekomendasi dari ahli atau penjual yang berpengalaman dalam memilih kepiting dan rajungan segar.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat memilih kepiting dan rajungan yang segar, berkualitas, dan siap untuk disajikan dalam hidangan seafood yang lezat.

FAQ

Apa perbedaan antara kepiting dan rajungan?

Kepiting dan rajungan adalah dua spesies krustasea yang memiliki perbedaan dalam ciri-ciri fisik, habitat, cara hidup, dan pemanfaatan manusia. Perbedaan-perbedaan ini mencakup morfologi, habitat, kebiasaan makan, serta nilai komersial dan pemanfaatan industri. Kepiting umumnya memiliki cangkang yang lebih keras, tubuh yang lebih bulat, dan cakar yang kuat. Rajungan memiliki tubuh yang lebih lebar dengan kaki-kaki yang panjang dan ramping, serta cakar yang lebih kecil.

Apakah rajungan halal atau haram?

Rajungan yang berasal dari laut dianggap halal berdasarkan hadits yang menyebutkan bahwa hewan air laut dan bangkainya halal. Namun, dalam kasus kepiting yang bukan berasal dari laut, pendapat Dr. Sulistiono menyatakan bahwa kepiting bakau, termasuk rajungan, adalah binatang air yang hidup di air payau atau laut. Komisi Fatwa MUI memutuskan bahwa kepiting bakau, termasuk rajungan, dapat dikonsumsi asalkan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, rajungan dianggap halal dikonsumsi selama memenuhi syarat tersebut.

Apakah kepiting dan rajungan itu haram?

Dalam kuliner Sea Food, bahan baku utama seperti kepiting dan rajungan (kepiting laut) dianggap halal. Hadits menyebutkan bahwa air laut dan bangkainya halal. Namun, ada kepiting yang hidup di darat. Menurut Komisi Fatwa MUI, kepiting bakau termasuk binatang air dan halal dikonsumsi selama tidak membahayakan kesehatan manusia.

Apakah rajungan termasuk kepiting?

Ya, rajungan termasuk dalam keluarga kepiting atau Brachyura. Mereka memiliki ciri-ciri umum seperti kepiting pada umumnya, meskipun ada perbedaan dalam morfologi dan habitatnya. Namun, rajungan sering kali dibedakan sebagai spesies kepiting yang memiliki karakteristik dan penampilan yang sedikit berbeda dibandingkan dengan kepiting lainnya.

Kepiting apa yang haram?

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa air laut bersuci dan bangkainya halal. Dalam hadis lain, beliau menyatakan bahwa apa yang Allah halalkan dalam kitab-Nya adalah halal, dan apa yang Dia haramkan adalah haram. Hewan laut, termasuk kepiting, secara umum dianggap halal untuk dikonsumsi, kecuali jika hewannya beracun atau berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Dalam hal ini, konsumsi hewan tersebut diharamkan karena alasan keselamatan, bukan karena keharaman zatnya.
Dengan demikian, berdasarkan penjelasan di atas, kepiting dianggap halal untuk dikonsumsi dalam agama Islam, kecuali jika hewannya beracun atau membahayakan kesehatan manusia. Penting bagi umat Islam untuk memperhatikan kebersihan, keamanan, dan ketentuan hukum setempat terkait dengan konsumsi kepiting dan hewan laut lainnya.

Apakah rajungan bisa dimakan?

Ya, rajungan dapat dimakan. Rajungan biasanya digunakan sebagai bahan makanan laut dalam berbagai hidangan, terutama hidangan seafood. Namun, seperti halnya dengan kepiting dan makanan laut lainnya, pastikan untuk memperhatikan kebersihan dan keamanan saat memasak dan mengonsumsinya.

BABY CRAB itu kepiting jenis apa?

Istilah “Baby Crab” mengacu pada kepiting yang masih dalam tahap pertumbuhan atau ukurannya kecil. Secara umum, Baby Crab dapat merujuk kepada berbagai spesies kepiting muda atau kepiting yang memiliki ukuran kecil. Oleh karena itu, tidak ada kepiting jenis tertentu yang secara spesifik disebut sebagai Baby Crab.

Tim Redaksi adalah sebuah tim yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam resep masakan dan mahir dalam membuat panduan masakaan, minuman dan lainnya.